Selasa, 17 September 2013

Fakultas ilmu ikhlas : Puji Listyono, Sahur dan 5 sakaratul maut (part 2)

     Masih dengan kelanjutan dari cerita yang kemarin dan ini adalah sebuah bab dimana saya mendapatkan sebuah pengalaman yang sungguh tidak pernah saya duga sebelumnya dan malam itu pun saya masih terheran-heran dengan sebuah kata yaitu "Rencana" . Allah swt memang menciptakan kita dengan jalan cerita, alur cerita yang beraneka macam dan salah satu yang digariskan kepada saya adalah hari-hari penuh semangat dan dengan seabrek pikiran disamping fokus saya menyelesaikan pekerjaan, sekolah dan juga mengurus keperluan bapak selama beliau dirawat di Rs.Dr Kariadi.  Ini adalah hari ke 4 jika saya tidak salah menghitung setelah bertemu dengan ruang c3 lantai 1 itu , saya mendapatkan teman baru ya anak dari bp.Mukhazin yang menderita kelainan darah, anaknya bernama Nur , dia 31 tahun dan mempunyai seorang anak, malam itu kami baru saja kehilangan seorang tetangga yang berada di bed depan bapak , yang kalau tidak terlupa beliau adalah Bp Buang beliau menderita komplikasi pada paru-paru dan apalagi penyakitnya saya lupa, beliau juga orang yang penuh semangat yang saya lihat dari raut wajahnya sebelum datang kematiannya sekira 2 hari yang lalu, dan dihari terakhir itu saya masih sempat melihat beliau ke kamar kecil dengan dipapah saudaranya sekitar pukul 12 siang ,  karena pada saat sore harinya beliau kritis (sakaratul maut) , ketika itu beliau sudah dikerubuti oleh para dokter yang hendak melakukan tindakan medis apa saya tidak tau, setelah aktivitas seharian diluar dengan menguber deadline dan juga urusan SIM dengan calo yang juga seorang PNS Polri bernama Ning yekti yang hampir membuat saya naik darah (Beberapa hari kemudian) , saya minta izin pulang sama ibu yang gantian jaga bapak, Malamnya setelah saya kembali dari rumah ternyata bapak buang sudah berpulang ke rahmatullah , inilah sakaratul maut pertama yang saya lihat diruang itu walau pun tidak langsung.

      Diruang c3 lantai 1 inipun saya mendapati cerita lucu yaitu, seorang ABG yang berasal dari semarang utara keracunan Miras dan dengan bangganya sang ibu ngomong "Biasalah anak muda pak keracunan cong yang oplosan " begitu kata beliau ketika berbicara dengan bp subadi ortu dari mas xaverius dwi. anak yang keracunan miras ini ternyata sudah berkeluarga yang saya tau dari seorang perempuan yang menungguinya dan saya kira adiknya ,ternyata istrinya tetapi sudahlah semoga kelak dia tidak minum lagi.

       Juga ada Seorang bapak yang kena diare parah setelah minum susu jahe dan kopi jahe ketika begadang. Hari berikutnya ketika malam datang keluarga dari solo datang untuk membesuk bapak, mbak puji listiyani datang bersama keluarga dan mas wawan calon suaminya setelah ngobrol beberapa menit mereka pulang ke solo , tak selang berapa lama Allah kembali dengan kuasanya hendak memperlihatkan sesuatu kepada saya dengan masuknya seorang pasien baru dan dia masih muda , seorang ayah dan juga sekira nya 30an tahun menderita hepatitis tipe B jika tidak salah. Kedatangannya sangat mengerikan sepanjang malam dia teriak-teriak dengan menyebu nama ALLAH mungkin dia begitu kesakitan dengan penyakitnya , malam berganti dengan hampir subuh setelah saya ngobrol banyak dengan mas nur , sahur menjelang.. pasien baru tadi  telah berhenti dan bisa tidur   , tetapi ketika hendak sahur dia begitu lagi sehingga ibu mengajak saya dengan berkata "Ayo sahur di depan ini ada orang sakaratul maut lagi" dan benar saja ketika pukul setengah 8 pagi dia meninggal dan kata yang saya ingat adalah "Pak dokter iki aku selamet ora...??" sungguh dikejadian ini saya belajar banyak dan ternyata pak dokternya juga menangis ketika si pasien itu meninggal.. sungguh semua sudah kau atur ya ALLAH indah rencana kami tetapi indah rencana Mu

Bersambung ya....

~PJX~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar